Kamis, 20 Desember 2012

“Wajah Tuhan Yang Lain” (Vinny Louisytha Thie – XI IPA 1 SMA St. Don Bosco Fakfak-Papua

“Wajah Tuhan Yang Lain”
(Vinny Louisytha Thie – XI IPA 1 SMA St. Don Bosco Fakfak-Papua)

“Wajah Tuhan yang lain” itulah judul refleksi yang saya angkat dari pengalaman bersama teman-teman ketika mengadakan kunjungan Ilmiah ke Pura. Ada sebuah pengalaman menarik yang saya temui ketika belajar mengenal agama lain (Hindu).  Pelajaran menarik yang saya maksudkan disini adalah sikap hidup orang beragama Hindu dalam menghormati tumbuhan. Sikap menghormati ini terutama karena sebagai ungkapan syukur atas apa yang diberikan tumbuhan kepada manusia dan terutama bagaimana tumbuhan menghadirkan atau menggambarkan bagaimana Allah mencintai kita manusia. Sebuah kebiasaan yang mungkin jarang kita sadari bahwa ternyata itu penting dalam kehidupan.
Sikap hidup ini lalu saya mencoba menghubungkan dengan iman Katolik terutama tentang kisah Penciptaan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama. Jika membaca kembali kitab Kejadian, khususnya tentang kisah Penciptaan langit dan bumi dan segala isinya maka tumbuhan adalah bagian dari karya ciptaan Tuhan. Sejenak saya mengajak kita untuk mengingat kembali Kitab Kejadian 1:11, yang berbunyi; “Berfirmanlah Allah: hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi”. Dengan demikian, saya bisa  mengatakan bahwa apa saja yang diciptakan Tuhan adalah bentuk tampilan diriNya yang Maha Kuasa. Itu berarti, tumbuhan juga adalah salah satu “wajah Tuhan” dalam kehidupan kita.
Kehadiran tumbuhan membuat kita merasa sejuk, tidak kepanasan, sebagai tempat berteduh kalau panas, dapat memberikan oksigen yang banyak, dan dapat memberikan hasil buahnya untuk dimakan. Tetapi kadang kita sebagai manusia tidak menyadari itu, bahkan kita sering tidak menghargainya. Kita menebang pohon sembarangan tanpa mempedulikan sebab dan akibatnya. Sikap seperti itu adalah sikap yang tidak menghargai ciptaan Tuhan. Pada hal Tuhan menciptakan manusia agar dapat menjaga, memelihara, dan merawat segala makhluk hidup termasuk tumbuhan. Jadi, sudah seharusnya kita sebagai manusia dapat melakukan tugas itu, agar bumi ini tetap indah dan bagus. Dan itu juga akan menjadi bukti bahwa kita menghargai ciptaan Tuhan.
Jika tumbuhan adalah “wajah Tuhan yang lain”, apa yang harus kita perbuat? Ada beberapa sikap yang harus kita lakukan:
1). Memelihara dan melestarikan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Tumbuhan adalah pemberian dan anugerah Tuhan kepada kita, maka sudah sepantasnya kita jaga dan lestarikan. Jangan kita menebang atau membakar sembarangan tumbuhan-tumbuhan yang hidup dalam dunia ini. Sikap ceroboh yang sering kita lakukan dengan menebang sembarangan pohon-pohon di hutan adalah sikap yang tidak menghormati Tuhan.
2). Menanam kembali tumbuhan di daerah yang tampak tandus. Salah satu ungkapan nyata mencintai tumbuhan adalah menanam kembali tanaman-tanaman yang bisa melindungi dunia dari kegersangan dan tandus. Sikap ini sekaligus sebagai ungkapan cinta kita kepada Tuhan.
            Cintailah segala ciptaan Tuhan karena itu adalah ungkapan cinta kita kepada Tuhan secara nyata dalam hidup. Ingatlah bahwa tumbuhan adalah ekspresi “wajah Tuhan yang lain”. Kalau kita bisa menjaga dan merawat semua tumbuhan dengan baik dan benar sesuai fungsinya maka kita telah menyelamatkan diri kita dan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RPP Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti K13 Kelas 1 Pelajaran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER JMJ (RPP) Nama Sekolah            : SD Katolik Santa Maria Piru Mata Pelajaran    ...