Guru adalah pekerjaan mulia, pahlawan tanpa tanda jasa. Banyak orang yang bercita-cita menjadi guru sejak kecil. Salah satu persyaratan yang tidak tertulis untuk menjadi guru adalah harus ekstra cerewet. Mengapa kecerewetannya harus ekstra? Tentu saja karena :
Guru Transfer Ilmu Lewat Mulut
Guru harus menjelaskan semua yang dia tahu kepada anak didiknya lewat kata-kata. Transfer ilmunya lewat mulut. Bahkan guru untuk anak-anak cacat yang gagu pun harus bicara untuk memberikan rangsangan kepada anak didiknya berbicara. Mengajarkan anak didiknya untuk membaca gerakan bibir.Meskipun guru memiliki karakter yang super kalem pun di depan kelas tetap harus bersuara. Bagaimana muridnya bisa paham kalau gurunya diam dan hanya berbicara dengan bahasa kalbu?
Guru Melatih Muridnya Melalui Ucapan
Belajar yang disertai dengan latihan / melihat contoh langsung yang disertai narasi akan lebih memudahkan memahaminya dibanding cuma lihat gambar tanpa narasi. Bandingkan kalau kita cari sesuatu lewat internet kan lebih mudah paham kalo disertai tutorial dan narasi. Kalau guru gak cerewet gimana bisa melatih muridnya dengan baik. Contoh guru olahraga, guru kesenian / keterampilan dan juga guru bahasa.
Guru Mengarahkan Murid Melalui Ucapan
Guru selain mendidik anak-anak untuk paham mata pelajaran tertentu juga berkewajiban untuk mendidik sikap dan perilaku anak didiknya. Guru yang baik akan mendidik murid-muridnya agar bisa berperilaku baik. Gimana cara memberitahu mana perilaku yang baik kalau gak ngomong?
Guru Menerapkan Konsep Punishment and Reward Lewat Kata-Kata.
Guru BK (Bimbingan / Konseling) dari dulu selalu ditakuti. Soalnya kalo dipanggil ke ruang BK alamat dapat hukuman dan ceramah panjang lebar. Lalu bagaimana guru BK bisa menjelaskan kesalahan si murid kalu cuma tatap muka doang? Begitu juga dengan murid yang berprestasi dan mendapatkan penghargaan, pasti guru harus menjelaskan alasan Si A dapat penghargaan dan bisa jadi teladan bagi murid lainnya. Kalau gurunya gak cerewet ntar gak ada yang ngerti penjelasannya he he..
Bonus :
Guru Kebanyakan Perempuan
Selain karena perempuan memiliki empati yang baik dan lebih bisa memahami kondisi anak didik , perempuan juga memiliki kemampuan verbal (kemampuan berkata-kata / berbicara ) lebih baik dari laki-laki. Tahu sendiri kan kalau perempuan berkata-kata lebih banyak daripada laki-laki. Guru perempuan bisa mengekspresikan lebih banyak hal kepada murid-muridnya karena kemampuan berkata-katanya itu / kecerewetan ekstra dibanding guru laki-laki.
Kecerewetan guru adalah kecerewetan yang positif. Jadi bagi para murid berterima kasihlah pada guru, karena kecerewetannya membuat kalian jadi paham ilmunya, jadi pintar dan sukses di masa depan. Semoga bermnafaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar