Rabu, 15 Juni 2016

Mengapa Guru Harus "Cerewet" Di Sekolah. . . . . ? ? ? ?

Guru adalah pekerjaan mulia, pahlawan tanpa tanda jasa. Banyak orang yang bercita-cita menjadi guru sejak kecil. Salah satu persyaratan yang tidak tertulis untuk menjadi guru adalah harus ekstra cerewet. Mengapa kecerewetannya harus ekstra? Tentu saja karena :
guru cerewet

Guru Transfer Ilmu Lewat Mulut
Guru harus menjelaskan semua yang dia tahu kepada anak didiknya lewat kata-kata. Transfer ilmunya lewat mulut. Bahkan guru untuk anak-anak cacat yang gagu pun harus bicara untuk memberikan rangsangan kepada anak didiknya berbicara. Mengajarkan anak didiknya untuk membaca gerakan bibir.Meskipun guru memiliki karakter yang super kalem pun di depan kelas tetap harus bersuara. Bagaimana muridnya bisa paham kalau gurunya diam dan hanya berbicara dengan bahasa kalbu?

Guru Melatih Muridnya Melalui Ucapan
Belajar yang disertai dengan latihan / melihat contoh langsung yang disertai narasi akan lebih memudahkan memahaminya dibanding cuma lihat gambar tanpa narasi. Bandingkan kalau kita cari sesuatu lewat internet kan lebih mudah paham kalo disertai tutorial dan narasi. Kalau guru gak cerewet gimana bisa melatih muridnya dengan baik. Contoh guru olahraga, guru kesenian / keterampilan dan juga guru bahasa.

Guru Mengarahkan Murid Melalui Ucapan
Guru selain mendidik anak-anak untuk paham mata pelajaran tertentu juga berkewajiban untuk mendidik sikap dan perilaku anak didiknya. Guru yang baik akan mendidik murid-muridnya agar bisa berperilaku baik. Gimana cara memberitahu mana perilaku yang baik kalau gak ngomong?

Guru Menerapkan Konsep Punishment and Reward Lewat Kata-Kata.
Guru BK (Bimbingan / Konseling) dari dulu selalu ditakuti. Soalnya kalo dipanggil ke ruang BK alamat dapat hukuman dan ceramah panjang lebar. Lalu bagaimana guru BK bisa menjelaskan kesalahan si murid kalu cuma tatap muka doang? Begitu juga dengan murid yang berprestasi dan mendapatkan penghargaan, pasti guru harus menjelaskan alasan Si A dapat penghargaan dan bisa jadi teladan bagi murid lainnya. Kalau gurunya gak cerewet ntar gak ada yang ngerti penjelasannya he he..

Bonus :

Guru Kebanyakan Perempuan
Selain karena perempuan memiliki empati yang baik dan lebih bisa memahami kondisi anak didik , perempuan juga memiliki kemampuan verbal (kemampuan berkata-kata / berbicara ) lebih baik dari laki-laki. Tahu sendiri kan kalau perempuan berkata-kata lebih banyak daripada laki-laki. Guru perempuan bisa mengekspresikan lebih banyak hal kepada murid-muridnya karena kemampuan berkata-katanya itu / kecerewetan ekstra dibanding guru laki-laki.

Kecerewetan guru adalah kecerewetan yang positif. Jadi bagi para murid berterima kasihlah pada guru, karena kecerewetannya membuat kalian jadi paham ilmunya, jadi pintar dan sukses di masa depan. Semoga bermnafaat.

Selasa, 14 Juni 2016

Revisi Kurikulum 2013, Guru Lebih Dimudahkan

Kuta Bali, Kemendikbud --- Revisi terhadap dokumen Kurikulum 2013 telah dilakukan tahun 2016 ini. Dari hasil revisi Kurikulum 2013 ini, diharapkan para guru lebih mudah mengimplementasikannya. Hal tersebut dikatakan Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud Tjipto Sumadi dalam sebuah dialog pendidikan yang membahas implementasi Kurikulum 2013 di Hotel Grand Inna Kuta Bali, Sabtu (11/6/2016).
Tjipto menambahkan hasil revisi ini akan lebih memudahkan kerja guru, terutama dalam penilaian terhadap siswanya. "Kalau sebelumnya guru matematika harus menilai sikap spiritual dan sikap sosial semua siswa, sekarang tidak. Tugas itu dilakukan guru Agama dan Budi Pekerti serta guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) secara langsung. Namun guru matematika tetap berkewajiban menumbuhkembangkan karakter anak, agar anak-anak tidak tercerabut dari akar budaya bangsa kita," ujar Tjipto.
Tugas menumbuhkan karakter positif siswa menjadi tanggung jawab bersama. "Guru matematika jika melihat ketidakjujuran anak, tidak bisa mengatakan itu tugas guru agama dan guru PPKn saja. Itu tetap memnjadi tanggung jawab semua," tambahnya.
Terkait dengan implementasi Kurikulum 2013, Tjipto mengatakan Kemendikbud melakukan pelatihan instruktur secara berjenjang. Pelatihan instruktur dimulai dari pelatihan narasumber nasional, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan instruktur provinsi dan selanjutnya instruktur daerah. "Guru setelah dilatih, nanti mulai bulan Agustus atau September paling lambat akan didampingi tim pendamping," ujarnya.
Tim pendamping tidak didatangkan dari pusat namun memberdayakan sumber daya manusia dari masing-masing daerah. "Kita dorong agar tim pendamping kurikulum yang terdiri atas pengawas dan tim yang sudah terbentuk selama ini dari tiap daerah sebagai tokoh sentral. Jadi daerah tidak tergantung dari pusat namun daerah terus berkembang sesuai batas kemampuan masing-masing dan sesuai nilai-nilai yang berkembang di daerah tersebut," kata Tjipto yang juga dosen Universitas Negeri Jakarta tersebut.
Tahapan implementasi Kurikulum 2013 sesuai kesepakatan Kemendikbud dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dilaksanakan secara bertahap. "Sebelumnya sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum 2013 sebanyak 6%, lalu sekarang tambah 19% menjadi 25%. Nanti kita naikkan lagi 35% menjadi 60%. Sehingga pada tahun 2018/2019 implementasinya ditargetkan sudah 100%," pungkas Tjipto.

Sumber :  http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/06/revisi-kurikulum-2013-guru-lebih-dimudahkan

Senin, 13 Juni 2016

“Apapun Yang Orang Lain Perbuat Kepadamu, Balaslah Dia Dengan Cinta Kasih dan Doa”


Bacaan Injil : Matius 5:38-42

“Jangan Melawan Orang Yang Berbuat Jahat Kepadamu.”

5:38 Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian mendengar, bahwa dahulu disabdakan, ‘mata ganti mata; gigi ganti gigi’.
5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu.
5:40 Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
5:41 Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
5:42 Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang yang mau meminjam sesuatu dari padamu.”


Refleksi Pribadi

“Apapun Yang Orang Lain Perbuat Kepadamu, Balaslah Dia Dengan Cinta Kasih dan Doa”

Dalam hidup kita setiap hari, kita akan bertemu dengan pengalaman bersama orang lain. Ada pengalaman dimana orang lain memperlakukan kita dengan baik. Tetapi ada pengalaman dimana kita diperlakukan tidak baik.
Setiap orang pasti saja mau untuk diperlakukan dengan baik dan menolak atau menghindari perlakuan yang tidak baik dari orang lain. Yang jadi pertanyaan refleksi adalah apa sikap kita jika kita diperlakukan dengan tidak baik? Apakah kita akan membalas perbuatan yang sama kepada mereka yang menyakiti kita? Apakah kita akan mendendam dan membenci mereka yang menyakiti kita?
Setiap orang pasti punya jawaban tersendiri atas pertanyaan diatas. Tetapi sebagai pengikut Yesus yang sejati, jawaban dari pertanyaan diatas adalah CINTAILAH SIAPA SAJA BAHKAN MEREKA YANG MELUKAI KITA.
Jawaban ini tentu saja berat jika dilaksanakan. Tetapi sebagai orang beriman kepada Tuhan, Tuhan mengajarkan, menasehati dan memberikan teladan, bahwa sikap yang tepat membalas semua perbuatan orang yang melukai kita adalah dengan cinta dan doa. Pertanyaan refleksi selanjutnya adalah mengapa membalas orang yang melukai kita dengan cinta dan doa?
·         Ketika orang berbuat jahat kepada kita, kita punya hak untuk marah bahkan membalasnya. Tetapi membalas mereka yang berbuat jahat kepada kita dengan perbuatan yang sama bukanlah jalan keluar. Justru membalas perbuatan jahat dengan perbuatan jahat, kita menyamakan diri kita secara tidak langsung dengan orang tersebut. Kita yang adalah baik kemudian menjadi orang yang jahat pula. Dilain pihak, membalas kejahatan orang lain kepada kita, justru membuka ruang untuk masalah kejahatan yang baru, misalnya perang, perkelahian, dendam dll. Jika membalas kejahatan dengan kejahatan tidak ada gunanya maka apa untungnya membalas mereka yang menyakiti kita dengan balik menyaikiti mereka? TIDAK ADA.
·         Kadang dengan membalas kejahatan dengan kejahatan kita merasa diri paling hebat. Padahal itu adalah kehebatan semu, kehebatan palsu. Maka kita tidak ada bedanya dengan para pemberontak, para preman jalanan. Kehebatan sejati Anak Allah adalah membalas kejahatan dan rasa sakit dari orang lain dengan CINTA. Tindakan konkret dari mencintai mereka yang menyakiti kita adalah dengan tidak membalas perbuatan jahat dengan perbuatan jahat melainkan MENGAMPUNI mereka.
·         PENGAMPUNAN adalah buah dari CINTA. Belajar dari Yesus, dengan pengampunan maka kita membuka ruang untuk perubahan kualitas relasi yang lebih baik. Dengan pengampunan orang yang jahat akan segan dan merasa malu untuk berbuat jahat. Dengan pengampunan maka orang jahat merasa perbuatan jahat mereka tidak punya arti apa-apa. Dengan pengampunan orang jahat akan berpikir apakah dia pantas untuk berbuat jahat atau tidak. Akhirnya, dengan pengampunan orang jahat akan bertobat dan menjadi orang baik. Karena itu, bukalah hati dan ampuni siapa saja yang telah berbuat jahat kepada kita. BALASLAH PERBUATAN ORANG LAIN DENGAN CINTA.
·         PENGAMPUNAN YANG SEJATI harus dibawa dalam DOA. Tidak gampang mengampuni orang yang berbuat jahat kepada kita. Tetapi bukan sebuah kemustahilan kita bisa memberikan pengampunan. Agar sebuah pengampunan itu memiliki arti dan tulus dari hati maka bawakanlah tekad, niat dan perbuatan kita untuk mengampuni orangn yang melukai kita dalam DOA. Dalam doa, kita akan dimampukan dan dikuatkan untuk mengampuni mereka. Dalam doa, kita menemukan kekuatan rohani untuk berani membuka ruang bagi mereka yang melukai kita. Dalam doa pula, kita diberikan penerangan bahwa dengan mencintai mereka yang melukai kita, kita mendapatkan kebahagiaan. Dalam doa juga, kita memiliki kesempatan untuk membantu orang yang jahat menjadi orang baik. Karena di dalam doa, nama mereka ktia sebut dan memohon kepada Tuhan agar mereka mau berbalik ke jalan yang benar. Ingatlah ketika Yesus di kayu salib, Dia berdoa kepada Bapa: “Ya Bapa, Ampunilah Mereka Karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Karena itu, BALASLAH PERBUATAN ORANG LAIN DALAM CINTA DAN DOA.

Mari kita mencintai mereka yang melukai kita dan berdoa bagi mereka. Karena itulah kita dipanggil menjadi Anak-anak Allah.

Ametur Ubique Terrarum Cor Iesu Sacratissimum In Aeternum. . . . . . .

Minggu, 12 Juni 2016

“TUHAN TIDAK MENGHAKIMI ORANG BERDOSA TETAPI MENGAMPUNINYA ASALKAN KITA MAU BERTOBAT DAN MAU HIDUP DALAM KASIH”


Renungan Pribadi (12 Juni 2016)

Bacaan Injil : Luk 7:36-8:3

“Dosanya yang banyak telah diampuni, karena ia telah banyak berbuat kasih.”

7:36 Sekali peristiwa orang Farisi mengundang Yesus makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
7:37 Di kota itu ada seorang wanita yang terkenal sebagai orang berdosa. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi.
7:38 Sambil menangis ia berdiri di belakang Yesus dekat kakinya, lalu membasahi kaki Yesus dengan air matanya, dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
7:39 Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hati, “Jika Dia ini nabi, mestinya Ia tahu, siapakah dan orang apakah wanita yang menjamah-Nya itu: mestinya Ia tahu bahwa wanita itu adalah orang yang berdosa.”
7:40 Lalu Yesus berkata kepada orang Farisi itu, “Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon, “Katakanlah, Guru!”
7:41 “Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.
7:42 Karena mereka tidak sanggup membayar, maka hutang kedua orang itu dihapuskannya. Siapakah di antara mereka yang akan lebih mengasihi dia?”
7:43 Jawab Simon: “Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya.” Kata Yesus kepadanya: “Betul pendapatmu itu.”
7:44 Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: “Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
7:45 Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.
7:46 Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
7:47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.”
7:48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni.”
7:49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: “Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?”
7:50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!”
8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia,
8:2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat,
8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.


Refleksi Pribadi atas Luk 7:36-8:3

“TUHAN TIDAK MENGHAKIMI ORANG BERDOSA TETAPI MENGAMPUNINYA ASALKAN KITA MAU BERTOBAT DAN MAU HIDUP DALAM KASIH”



Realita Diriku

Siapakah yang tidak berdosa dalam hidupnya?

Wanita berdosa yang mengurapi Yesus di rumah orang Farisi adalah sosok pribadi yang secara tidak langsung menggambarkan diri kita. Realita kehidupan kita jika dilihat secara cermat maka ada hal yang baik dalam diri kita tetapi juga ada hal yang kurang baik. Cara hidup kita yang kurang baik ini dalam kehidupan rohani dikenal degan dosa.
Setiap orang dalam hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung, sadar dan tidak sadar telah jatuh dalam dosa. Dosa yang kita buat antara lain : memandang rendah orang lain, suka mencaci maki, membuat orang lain tersinggung, memfitnah orang lain, mencuri, berjudi dan masih banyak lagi kesalahan yang kita perbuat.
Realita kedosaan hidup kita ini justru membuka jurang yang besar antara kita dengan Tuhan. Dosa membuat kita semakin jauh dari Tuhan, bahkan jauh dari lingkungan kehidupan kita dan diri kita sendiri.
Pertobatan adalah satu-satunya cara terbaik agar kita bisa menjalin kembali relasi kita dengan Tuhan. Dengan bertobat maka kita memberikan diri kita disentuh kembali oleh Tuhan, dimurnikan dan diselamatkan.

Bagaimanakah sikap Tuhan kepada kita yang datang bertobat dan mengakui kesalahan kita?

Tuhan Memeluk Kita dengan Hangat dan Mengampuni Dosa Kita

Ketika Yesus melihat wanita yang berdosa mengurapiNya, Ia tidak menghidar melainkan memberikan ruang sebesar-besarnya bagi wanita itu untuk mendekatiNya, membasuh kakiNya dan menciumiNya.
Begitu juga dengan kita orang yang berdosa ini. Tuhan tidak akan meninggalkan kita melainkan menunggu, memeluk dan mengampuni kita orang berdosa. Yang dibutuhkan dari kita orang berdosa adalah menyadari akan segala salah dan dosa kita di hadapan Tuhan dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

Apa saja yang bisa kita pelajari dari bacaan hari ini?

Pelajaran Kehidupan

Jika kita menyimak bacaan Injil hari ini maka ada banyak inspirasi kehidupan sebagai orang beriman kepada Tuhan. Inspirasi hidup beriman itu antara lain:
·         Sadar Diri sebagai Pendosa. Belajarlah untuk selalu sadar bahwa kita adalah orang berdosa. Sebagai orang berdosa kita wajib untuk mencari Tuhan dan bertobat jika ingin selamat pada kehidupan kita kelak setelah kematian kita.

·         Pengampunan Sejati sebagai Anak Allah. Dalam hidup kita akan berhadapan dengan orang-orang yang dengan cara sikap dan perbuatannya melukai hati kita, entah itu orang tua kita, pasangan kita, teman kita, atau siapa saja. Belajar dari Yesus, ketika kita disakiti, kita wajib untuk mengampuni mereka yang menyakiti kita bukan membalas menyakiti mereka.

·         Hidup dari Sudut Pandang Positif bukan Negatif. Sadar atau tidak sadar, lebih gampang kita menilai dan membicarakan orang lain dari sudut pandang negatif. Apalagi kalau kita sudah tahu apa kekurangan orang tersebut. Sebagai orang beriman kepada Tuhan, kita diajak untuk melihat pribadi orang lain secara positif. Terlepas dari apa kekurangannya, tetapi dengan cara pandang positif kita membuka ruang agar orang lain merasa dicintai dan mau hidup dengan benar. Sementara kita sendiri, dengan melihat segala hal secara positif, maka kita membuka ruang untuk membagikan kebaikan kepada orang lain dan hidup kita menjadi lebih baik lagi.

·         Perbuatan Kasih itu Menyelamatkan. Semakin kita berbuat kasih kepada sesama maka kita akan selalu dikasihi dan dicintai. Hal ini tentu bertolak belakang, jika kita berbuat jahat sama orang lain maka kita akan dibenci orang. Karena itu, dasarilah kehidupan kita dengan perbuatan-perbuatan yang baik, yang berkenan kepada sesama dan Tuhan.

Akhirnya, tidak ada hal yang lebih indah dari hidup ini jika kita bisa hidup bahagia. Pertobatan adalah salah satu cara mendapatkan kebahagiaan hidup. Dalam sikap tobat kita membuka ruang untuk pembaharuan diri dan menciptakan relasi yang baik dengan Tuhan, diri sendiri dan sesama. Marilah bertobat, biarkan Tuhan menyelamatkan kita. Amen.............

Kamis, 02 Juni 2016

Pertobatan adalah Sebuah Kebahagiaan Bersama Tuhan dan Sesama

Pertobatan adalah Sebuah Kebahagiaan Bersama Tuhan dan Sesama
(Sebuah Refleksi Atas Luk 13:1-7 Perumpamaan Tentang Domba Yang Hilang)


Bacaan Kitab Suci
Perumpamaan tentang domba yang hilang
15:1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.
15:2 Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.
15:3 Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: 
15:4 "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
15:5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, 
15:6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. 
15:7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan. "


Refleksi Pribadi :

Domba yang hilang adalah gambaran tentang kehidupan kita yang jauh dari Tuhan. Domba yang hilang menampilkan cara hidup kita yang tidak benar. Cara hidup kita yang penuh dengan perbuatan2 yang kurang baik. Cara hidup kita yang berusaha menjauh dari Tuhan, jauh dari ajaranNya. Sikap hidup kita yang selalu diwarnai dengan dendam, iri hati, cemburu, curiga, dll menunjukkan secara nyata bagaimana kita menjauhkan diri dari Tuhan.

Apakah sikap Tuhan terhadap kita orang berdosa?

Tuhan mencari kita orang berdosa untuk bertobat. Jika kita renungkan kembali sikap Tuhan dengan sikap hidup kita maka ada sebuah perbedaan yang mendasar. Ketika hidup kita dipenuhi dengan dosa, Tuhan tidak meninggalkan kita. Ia berusaha untuk mencari kita yang tersesat bahkan Ia menuntun kita kepada jalan yang benar. Sikap Tuhan dalam mencari kita orang berdosa menunjukkan bahwa Tuhan selalu ada bersama kita dan mau mengampuni dosa kita.
Ketika kita berdosa, kita secara tidak langsung menyakiti hati Tuhan. Tetapi Tuhan tidak memperhitungkan berapa banyak dan besar dosa yang kita buat, Ia terus mencari dan mengampuni dosa kita.

Apa yang harus kita perbuat dalam menanggapi cinta Tuhan?

BERTOBAT.
Bertobat adalah ekspresi nyata menjawab cinta Tuhan, Dengan bertobat, maka kita secara tidak langsung sudah mengatakan kepada Tuhan bahwa kita mencintaiNya.
Upaya Tuhan akan sia-sia jika kita tidak membalas cintaNya dengan mau berbalik ke jalan yang benar,
Dengan bertobat, maka kita memberi diri untuk diampuni dan diselamatkan.
Pertobatan membuka ruang yang sebesar2nya bagi kebahagiaan kita bersama dengan Tuhan dan sesama,
Pertobatan adalah sarana dimana kita belajar untuk mengarahkan hidup lebih baik.
Pertobatan membantu kita untuk menyelamatkan dunia dari dosa.
Akhirnya, dengan bertobat maka kita masuk dalam pesta surgawi, diman Tuhan memeluk kita dengan penuh cinta kasih dan kehangatan ilahi,

Apakah kita mau kembali kepada Tuhan? Ataukah kita terus mengikuti jalan kehidupan yang salah?

RPP Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti K13 Kelas 1 Pelajaran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER JMJ (RPP) Nama Sekolah            : SD Katolik Santa Maria Piru Mata Pelajaran    ...