Selasa, 29 Mei 2018

Bacaan Liturgi 30 Mei 2018, Markus 10:32-45


Bacaan Liturgi 30 Mei 2018

Hari Biasa, Pekan Biasa VIII

Bacaan Injil : Mrk 10:32-45
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan."

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus:

Sekali peristiwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem.
Yesus berjalan di depan.
Para murid merasa cemas, dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut.
Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya
dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya.
Yesus berkata, "Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat.
Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati.
Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.
Ia akan diolok-olokkan, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit."

Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus,
mendekati Yesus.
Mereka berkata, "Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami."
Jawab Yesus, "Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?"
Mereka menjawab, "Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang lagi di sebelah kanan, dan seorang di sebelah kiri-Mu."

Tetapi kata Yesus kepada mereka, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Sanggupkah kalian meminum piala yang harus Kuminum? Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?"
Mereka menjawab, "Kami sanggup."

Yesus lalu berkata kepada mereka, "Memang, kamu akan meminum piala yang harus Kuminum, dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau di kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan."
Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, "Kalian tahu, bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kalian! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kalian, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang."

Demikianlah sabda Tuhan.

Rabu, 09 Mei 2018

Onal Desain. . .


NOVENA ROH KUDUS


Novena Roh Kudus ini dilaksanakan selama sembilan hari, mulai pada hari sesudah kenaikan Yesus ke surga dan berakhir pada hari Sabtu menjelang Pentekosta. Dalam novena ini umat memuji Tuhan yang menjanjikan kedatangan Roh Kudus dan memohon rahmat-Nya agar siap menyambut kedatangan Roh Kudus. Novena ini juga dapat dilaksanakan dalam kesempatan lain.




Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.

Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, maka segalanya menjadi baru dan Engkau membaharui muka bumi.

Doa Pembuka

Marilah berdoa: Allah pokok keselamatan kami, karena kebangkitan Kristus kami lahir kembali dalam pembabtisan dan menjalani hidup baru. Arahkanlah hati kami kepada Kristus yang kini duduk di sebelah kanan-Mu. Semoga Roh-Mu menjaga kami sampai Penyelamat kami datang dalam kemuliaan, sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin

Bacaan Injil (Yoh.16:20-23a)

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita.

Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.

Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku”.

Saat Hening untuk Merenungkan Firman Tuhan

Di dalam kehidupan nyata, manusia mengalami hari-hari hidupnya diwarnai dengan pasang surut: ada kegembiraan dan dukacita; ada kalanya bersemangat, tetapi di lain hari loyo.

Para murid Yesus pun dalam Injil Yohanes mengalami hal yang sama. Saat Yesus akan meninggalkan mereka untuk menghadap Bapa, mereka akan berduka, tetapi saat Yesus datang kembali, mereka akan bersukacita.

Situasi seperti ini – kata Yesus – dapat dibandingkan situasi perempuan yang hendak melahirkan. Saat melahirkan, ia berdukacita karena rasa sakit yang menimpanya, tetapi sesudah melahirkan, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

Dalam perubahan pengalaman manusia: kegembiraan-kesedihan; keuntungan- kemalangan; kegairahan-kelesuan, dsb. sebenarnya ada satu yang tetap. Bukan perubahan itu sendiri yang tetap (walaupun benar), tetapi bahwa Tuhan senantiasa hadir dalam perubahan itu. Hanya bentuk kehadiran Tuhan saja yang berbeda. Ketika di dunia,  Tuhan Yesus hadir secara fisik dalam keterbatasan-Nya. Tetapi berkat wafat dan kebangkitan-Nya, Ia hadir dalam tubuh rohani yang baru, yang jauh dapat menjangkau seluruh murid-Nya, di manapun mereka berada.

Bahwa Tuhan Yesus senantiasa hadir di dalam Gereja-Nya, hal ini dialami Paulus dalam karya kerasulannya, sebagaimana nanti kita akan dengar dalam Kisah Rasul (Kis. 18:9-18). Ketika Ia mewartakan Injil di Korintus, Tuhan Yesus menampakkan diri kepadanya dalam suatu penglihatan, bahwa Ia senantiasa hadir menyertainya, sehingga karya kerasulannya akan berhasil. Ia sendiri akan mengalami, bagaimana ia terhindar dari rencana jahat yang dilakukan oleh jemaat Yahudi yang tidak suka akan kesaksiannya.

Dalam suka-duka, kehidupan kita yakinlah bahwa Tuhan senantiasa hadir. Ia hadir, kala kita mengalami konsolasi (penghiburan) rohani. Tetapi Ia juga hadir ketika kita mengalami kekeringan rohani (desolusi). Yang penting dalam perbedaan pengalaman manusia itu ialah iman menjadi pegangan kita. Bahwa Ia tidak pernah sedetikpun meninggalkan kita. Ia senantiasa menyatakan diri sebagai Tuhan yang hadir menyertai kita. Kalau kenyataan ini kita pegang, maka kita senantiasa akan merasa aman di dalam kehidupan kita; kita akan merasakan penyertaan Tuhan kemana pun kita diutus.

Pertanyaan kita – yang diinspirasikan Roh Kudus – adalah: kalau Tuhan sebenarnya menyertai perjalanan kita para murid-Nya, apakah kita juga berusaha senantiasa bersama Tuhan dalam segala aktivitas dan kegiatan kita? (FCW).

Doa Penutup

Marilah berdoa: Ya Allah, Engkau mengajar hati orang beriman dengan pencurahan Roh Kudus. Berilah agar dengan berkat Roh Kudus ini kami dapat mengerti apa yang benar dan senantiasa memperoleh penghiburan dan pertolongan karenanya. Dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.




Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.

Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, maka segalanya menjadi baru dan Engkau membaharui muka bumi.

Doa Pembuka

Allah yang mahabijaksana, Putra-Mu menjanjikan Roh Kudus kepada para rasul dan memenuhi janji itu sesudah Dia naik ke surga. Semoga kami pun Kau anugrahi karunia Roh Kudus. Demi Yesus Kristus, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Bacaan Injil (Yoh.16:23b-28)

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.

Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.

Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu.

Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.

Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.”

Saat Hening untuk Merenungkan Firman Tuhan

Dalam amanat perpisahan-Nya dengan para murid, Yesus dalam Injil Yohanes hari ini berbicara kepada kita tentang doa. Doa ini kata Yesus hendaknya diarahkan kepada Allah Bapa dengan Perantaraan  diri-Nya (dengan perantaraan nama-Nya).

Dan dalam doa-doa yang para murid panjatkan sampaikan kepada Bapa, mereka juga tidak boleh segan-segan untuk meminta kepada Bapa apa yang mereka perlukan. Mengapa?

Pertama, karena “sampai sekarang mereka belum meminta sesuatu pun dalam nama-Nya” (Yoh.16:24). Ini tidak berarti para murid selama ini tidak pernah berdoa, tetapi keterarahan doa mereka selama ini bisa jadi langsung kepada Yesus, ataupun seandainya terarah kepada Bapa, tetapi belum dalam nama Yesus: belum menyebutkan pengantaraan darah-Nya, kebenaran dan korban-Nya yang menyelamatkan, menebus, yang menyembuhkan, karena mereka belum mengalami wafat dan kebangkitan Yesus.

Kedua, Yesus meminta para murid-Nya agar mereka jangan segan-segan meminta sesuatu kepada Bapa, karena mereka pasti akan menerimanya. Alasan pengabulan doa para murid ialah: karena mereka telah mengasihi Yesus dengan mentaati ajaran dan perintah-perintah-Nya dan percaya, bahwa kedatangan Yesus adalah untuk menyelamatkan manusia dari dosa-dosa mereka dan kepergian-Nya kepada Bapa adalah untuk menyediakan tempat bagi para murid, agar mereka boleh tinggal bersama Bapa di surga.

Dalam kekuatan doa ini jugalah kita percaya, bahwa Apolos (dalam Kis.18:23-28) berhasil dalam karya pewartaannya di Akhaya, bukan semata-mata karena ia fasih berbicara dan sangat mahir dalam soal-soal Kitab Suci, tetapi terlebih karena kekuatan Allah yang hadir berkat buah ketekunannya dalam doa.

Karena itulah, berdasarkan Firman Tuhan hari ini, marilah dalam kuasa Roh Kudus kita mohon, agar kita dianugerahi rahmat berdoa, sehingga kita tidak lagi takut-takut untuk datang kepada Allah, karena kita tahu bahwa setiap doa yang kita panjatkan, Bapa akan mengabulkannya dalam nama Yesus, Putera-Nya. (FCW).

Doa Penutup

Marilah berdoa: Ya Allah, Engkau mengajar hati orang beriman dengan pencurahan Roh Kudus. Berilah agar dengan berkat Roh Kudus ini kami dapat mengerti apa yang benar dan senantiasa memperoleh penghiburan dan pertolongan karenanya. Dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.



Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.

Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, maka segalanya menjadi baru dan Engkau membaharui muka bumi.

Doa Pembuka

Allah, Penyelamat kami, kami percaya bahwa Kristus telah bersatu dengan Dikau dalam keagungan. Semoga dalam Roh-Nya, Dia selalu menyertai kami sampai akhir zaman, seperti yang dijanjikan-Nya. Sebab Dialah Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin

Bacaan Injil (Yoh.17: 1-11a)

Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa, “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.

Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.

Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.

Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu. Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.

Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

Saat Hening untuk Merenungkan Firman Tuhan

Pada “Hari Minggu Komunikasi Sedunia” ini, Paus Fransiskus mengatakan, agar kita sebagai umat Katolik jangan segan-segan menjadi warga dunia digital. Mengapa? Karena  Paus mau mendorong kita agar melalui media digital ini kita mau berdialog dengan manusia masa kini dan mengantarnya untuk berjumpa dengan Kristus. 

Tetapi agar dunia digital sungguh-sungguh menjadi sarana komunikasi untuk membangun kemanusiaan yang baru, yakni mau menjadi sesama yang terluka dalam perjalanan dan tidak menjadikan sarana komunikasi yang justru memanipulasi manusia,  maka di sini kita memerlukan doa sebagai sarana komunikasi antara manusia dengan Allah, yang memampukan manusia untuk hidup sesuai dengan martabat-Nya yang luhur sebagai anak-anak Allah.

Karena pentingnya doa sebagai dasar komunikasi kita dengan Allah dan manusia inilah, maka Yesus dalam perjamuan malam terakhir berdoa, agar Bapa berkenan mempermuliakan Dia dengan kemuliaan yang Ia miliki sebelum dunia dijadikan dan agar para murid-Nya Bapa pelihara selama kehidupannya di dunia ini.

Doa yang Yesus panjatkan dalam perjamuan malam terakhir mengingatkan kita, agar kita sebagai murid-murid-Nya tekun berdoa. Mengapa? Sebab selama di dunia masih akan banyak tantangan, godaan yang bisa membelokkan diri kita dari kehidupan kekal bersama Bapa. Karena itulah doa bagi kita, harus menjadi nafas cinta kepada Tuhan yang didorong oleh Roh Kudus yang berbicara di hati kita. Kalau Doa kita pahami secara demikian, maka doa menjadi sesuatu yang sangat penting dan tidak pernah bisa kita tinggalkan dalam usaha kita mengikuti Dia secara serius.  (FCW).

Doa Penutup

Marilah berdoa: Ya Allah, Engkau mengajar hati orang beriman dengan pencurahan Roh Kudus. Berilah agar dengan berkat Roh Kudus ini kami dapat mengerti apa yang benar dan senantiasa memperoleh penghiburan dan pertolongan karenanya. Dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.



Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.

Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, maka segalanya menjadi baru dan Engkau membaharui muka bumi.

Doa Pembuka

Allah yang Mahakudus, semoga kekuatan Roh-Mu turun atas kami, agar kami mematuhi kehendak-Mu dengan setia dan mengamalkannya dalam cara hidup kami. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin

Bacaan Injil (Yoh.16: 29-33)

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata bahwa akan tiba saat-Nya bahwa Ia tidak lagi berbicara dengan memakai kiasan. Maka para murid berkata kepada Yesus, “Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan.

Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.”

Jawab Yesus kepada mereka: "Percayakah kamu sekarang?

Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.

Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia."

Saat Hening untuk Merenungkan Firman Tuhan

Yesus dalam Injil Yohanes hari ini berbicara tentang pentingnya iman (kepercayaan) yang perlu dimiliki oleh para murid-Nya. Iman sebagaimana diharapkan Yesus ini sudah dimiliki oleh para murid-Nya. Hal ini nyata, ketika Yesus selesai dengan pengajaran-Nya, para murid akhirnya menyimpulkan, “Kami, percaya Engkau datang dari Allah” (Yoh.16:30).

Namun kepercayaan para murid di sini nampaknya masih perlu dikritisi. Mengapa? Sebab konsep iman para murid masih baru berhenti dalam pemahaman dan belum sungguh teruji dalam penderitaan. Oleh karena itulah pada saat penderitaan-Nya nanti, Yesus menubuatkan bahwa mereka akan dicerai-beraikan dan mereka akan meninggalkan-Nya seorang diri (Yoh.16:32).

Walau iman para murid belum sungguh teruji, namun Yesus mau menghibur dan menguatkan mereka, sebab Ia telah mengalahkan dunia dan mereka semua yang bertekun akan memperoleh damai sejahtera dari-Nya.

Sebagai murid Yesus, kita seharusnya berani mengatakan, bahwa saya percaya kepada-Nya. Namun kepercayaan ini tidak boleh berhenti hanya sebatas bibir saja. Kepercayaan kita mesti terungkap dalam perkataan dan perbuatan dan seharusnya tahan uji dalam tantangan dan kesulitan, sebab “orang benar hidup oleh iman” (Rm. 1:17).

Namun iman semacam ini dalam kenyataan tidaklah mudah dihayati, karena kelemahan manusiawi kita. Oleh karena itulah kita tidak dapat beriman hanya dengan kekuatan kita sendiri. Kita memerlukan kekuatan Roh Kudus, Roh Yesus yang akan menguatkan, meneguhkan kita dalam perjuangan hidup sehari-hari, sebagaimana dihayati oleh jemaat di Efesus, yang menerima anugerah Roh Kudus berkat penumpangan tangan Paulus (Kis.19:6).

Oleh, karena itulah, pada novena pada hari keempat ini kita mohon kekuatan Roh Kudus, agar hidup kita sebagai seorang murid senantiasa diperbaharui dan dikuatkan oleh-Nya, sehingga hidup kita memang sungguh dapat menjadi kesaksian indah bagi Tuhan dan kemuliaan bagi nama-Nya.(FCW).

Doa Penutup

Marilah berdoa: Ya Allah, Engkau mengajar hati orang beriman dengan pencurahan Roh Kudus. Berilah agar dengan berkat Roh Kudus ini kami dapat mengerti apa yang benar dan senantiasa memperoleh penghiburan dan pertolongan karenanya. Dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

NOVENA ROH KUDUS HARI KELIMA


Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.

Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, maka segalanya menjadi baru dan Engkau membaharui muka bumi.

Doa Pembuka

Allah yang Mahakuasa dan Mahakudus, semoga Roh Kudus turun atas kami dan berdiam dalam diri kami, sehingga kami menjadi kenisah kemuliaan-Nya. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin

Bacaan Injil (Yoh.17: 1-11a)

Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa, “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.

Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.

Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.

Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu.

Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.

Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.

Saat Hening untuk Merenungkan Firman Tuhan

Injil Yohanes hari ini berbicara tentang Yesus yang berdoa kepada Bapa-Nya sebagai Anak Allah pada saat perjamuan terakhir, sesudah Ia mengajar banyak hal yang perlu untuk kehidupan para murid-Nya. Dalam doa Yesus ini kita bisa merasakan intimitas, kedekatan Yesus dengan Bapa.

Dalam doa-Nya, ada dua hal yang Yesus mohonkan kepada Bapa-Nya: Pertama, untuk diri-Nya sendiri, agar Bapa mempermuliakan-Nya, “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau” (Yoh 17:1). Mempermuliakan di sini berarti memberi kemuliaan kepada Yesus, sebagaimana Yesus sebagai pribadi kedua Allah Tritunggal sudah miliki sebelum manusia dan dunia ciptakan. Dari pihak Yesus Ia sudah mempermuliakan Bapa, yakni dengan menyelesaikan pekerjaan yang Bapa berikan kepada-Nya, dan Ia telah menyatakan nama Bapa kepada para murid. Namun permohonan Yesus, agar Bapa mempermuliakan Dia, bukan untuk melepaskan-Nya dari jalan salib, tetapi agar Ia sanggup menyelesaikan tugas perutusan-Nya sampai selesai, sampai di salib.

Kedua, Yesus berdoa, agar Bapa memelihara para murid-Nya yang masih ada di dunia, “Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita” (Yoh 17:11). Memelihara di sini maksudnya: agar Bapa menjaga, melindungi, merahmati para murid karena mereka masih di dunia dengan segala macam tantangan, godaannya, sehingga para murid dapat mengatasi godaan dan memperoleh kehidupan yang kekal. Yesus berdoa, agar para murid-Nya bersatu, karena kesatuan ini menyimbolkan kesatuan yang ada dalam Allah Tritunggal, di mana kasih menjadi tali pengikat yang mempersatukan. Dengan kesatuan orang dapat melihat kehadiran Allah.

Berkat kekuatan doa ini jugalah St. Paulus dalam perpisahannya kepada para penatua jemaat di Miletus bersaksi, bahwa Ia tidak pernah melalaikan mewartakan Firman Tuhan, sekalipun ia menghadapi banyak tantangan dari pihak orang Yunani dan Yahudi (Kis.20: 20,27) dan Ia dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadanya (Kis.20:24).

Berdasarkan teladan Yesus dalam berdoa ini, marilah kita di dalam kekuatan Roh Kudus juga bertekun di dalam doa-doa kita: agar kita dapat memiliki relasi yang dekat dengan Allah Bapa seperti Yesus; agar dalam kehidupan sehari-hari Allah Bapa senantiasa memelihara, menjagai dan merahmati kita; agar kita tahan uji sebagai murid-murid Yesus di tengah tantangan dan kesulitan; dan agar kita sesuai dengan panggilan dan kapasitas masing-masing dapat melaksanakan tugas perutusan kita menjadi saksi Yesus di tengah keluarga, masyarakat dan Gereja kita. Tuhan memberkati kita. (FCW).

Doa Penutup

Marilah berdoa: Ya Allah, Engkau mengajar hati orang beriman dengan pencurahan Roh Kudus. Berilah agar dengan berkat Roh Kudus ini kami dapat mengerti apa yang benar dan senantiasa memperoleh penghiburan dan pertolongan karenanya. Dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.



NOVENA ROH KUDUS HARI KEENAM


Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.

Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, maka segalanya menjadi baru dan Engkau membaharui muka bumi.

Doa Pembuka

Allah yang Mahaesa, Engkau telah menghimpun Gereja dalam Roh Kudus. Semoga kami mengabdi kepada-Mu dengan ikhlas dan bersatu padu dalam cinta. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin

Bacaan Injil (Luk.1:39-56)

Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.

Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.”

Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.

Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.

Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.”

Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.

Saat Hening untuk Merenungkan Firman Tuhan

Hari ini Gereja merayakan Pesta “St. Perawan Maria Mengunjungi Elisabet”. Dengan pesta ini Gereja hendak mengundang kita, agar kita sebagai murid-murid Yesus, mau belajar dari Bunda Maria. Mengapa? Sebab Maria adalah Bunda Allah, Ibu Tuhan sebagaimana digarisbawahi oleh Elisabet, “Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?” (Luk 1:43).

Sebagai Ibu Tuhan (Yesus), Maria memang memiliki iman yang pantas untuk diteladani. Iman yang mana? Iman yang tidak hanya disimpan untuk dirinya sendiri, tetapi iman yang dibagikan kepada sesamanya. Karena itulah, maka Maria mengunjungi Elisabet, untuk men-sharing-kan pengalaman iman yang dimilikinya dalam kaitan dengan rencana Allah di dalam dirinya melalui malaikat Gabriel. Dan ketika iman di-sharing-kan, dibagikan dalam kata dan perbuatan, apa hasilnya? Kegembiraan dan sukacita, sebab Allah pada hakikatnya adalah kasih dan sumber segala rahmat. Karena itu pantaslah Elisabet dan Yohanes Pembaptis, bayi yang masih ada di dalam kandungan Elisabet bersuka cita, ketika mendengar salam Maria.

Berdasarkan Pesta hari ini, marilah kita berdoa, agar seperti Maria, kita juga sanggup membawa Yesus kepada sesama, baik dalam kata maupun perbuatan kita, sehingga hidup kita dapat menjadi kegembiraan, suka cita dan inspirasi bagi sesama kita. Tuhan memberkati. (FCW).
   
Doa Penutup

Marilah berdoa: Ya Allah, Engkau mengajar hati orang beriman dengan pencurahan Roh Kudus. Berilah agar dengan berkat Roh Kudus ini kami dapat mengerti apa yang benar dan senantiasa memperoleh penghiburan dan pertolongan karenanya. Dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

NOVENA ROH KUDUS HARI KETUJUH


Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.

Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, maka segalanya menjadi baru dan Engkau membaharui muka bumi.

Doa Pembuka

Allah yang Mahakudus, curahkanlah Roh Kudus-Mu ke dalam diri kami, sehingga kami dapat melaksanakan kehendak-Mu dan layak menjadi milik-Mu. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin

Bacaan Injil (Yoh.17:20-26)

Dalam perjamuan malam terakhir, Yesus menengadah ke langit dan berdoa bagi para pengikut-Nya, “Bapa yang kudus, bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.

Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”

Saat Hening untuk Merenungkan Firman Tuhan

Injil Yohanes pada peringatan St. Yustinus, Martir berbicara kepada kita tentang doa. Tepatnya doa Yesus untuk para murid-Nya sesudah Ia memberikan amanat, pengajaran dan hal-hal yang berguna bagi para murid dalam perjamuan malam terakhir. Namun para murid di sini, bukan hanya menyangkut ke-12 rasul, tetapi juga menyangkut kita para murid-Nya pada zaman sekarang, maupun juga para murid Kristus di masa depan sepanjang zaman.

Kalau Yesus dalam konteks Perjamuan Malam terakhir mendoakan para murid-Nya kepada Bapa, maka ada dua isi permohonan yang disampaikan Yesus.

Pertama, Yesus mendoakan agar para murid-Nya bersatu (21, 23) dan model kesatuan di antara para murid ini adalah kesatuan yang terdapat dalam hubungan antara Yesus dengan Bapa-Nya, di mana dalam hubungan itu ada cinta kasih dan saling percaya menjadi dasarnya. Bapa mengasihi Putra, dan Putra taat sepenuhnya kepada kehendak Bapa. Dalam relasi yang diikat oleh Roh Kudus inilah, para murid diikutsertakan dalam kesatuan Bapa dan Putra, dan kesatuan itu memancar dalam kesatuan para murid sendiri, yang tujuannya adalah: agar dunia percaya bahwa Allah Bapa lah yang telah mengutus Yesus (21, 23) dan agar dunia percaya, bahwa Bapa juga mengasihi mereka.

Kedua, Yesus mendoakan agar di mana pun Ia berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Dia. Artinya, di mana Kristus meraja di surga, di rumah Bapa-Nya sesudah sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya, hendaknya demikian juga para murid-Nya berada di sana untuk beroleh kebahagiaan kekal bersama dengan Dia.  Tetapi kebersatuan para murid ini bukan terjadi hanya di surga nanti, tetapi juga sudah dapat dialami sekarang, sebab Roh Kudus akan diberikan kepada para murid, sehingga dengan kehadiran Roh Kudus itu, di mana pun para murid berada Roh Kudus, Roh Yesus hadir sebagai yang menghibur, yang menguatkan, yang meneguhkan para murid dalam upaya mereka menghidupi ajaran Kristus dan memberikan kesaksian iman di tengah-tengah kehidupan mereka.

Berdasarkan Firman Tuhan hari ini dan juga disemangati oleh teladan hidup St. Yustinus, martir serta dorongan Roh Kudus marilah kita berdoa, agar harapan Yesus akan adanya kesatuan di antara para murid Kristus sungguh-sungguh dapat terwujud, sehingga berangkat dari kebersatuan para murid Kristus inilah dunia percaya bahwa benarlah Yesus yang telah Bapa utus untuk menyelamatkan kita dan agar kita pada saatnya juga dapat bersatu dengan Allah Tritunggal dalam kebahagiaan abadi sebagaimana yang telah Yesus janjikan kepada kita semua. Tuhan memberkati kita. (FCW).
   
Doa Penutup

Marilah berdoa: Ya Allah, Engkau mengajar hati orang beriman dengan pencurahan Roh Kudus. Berilah agar dengan berkat Roh Kudus ini kami dapat mengerti apa yang benar dan senantiasa memperoleh penghiburan dan pertolongan karenanya. Dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

NOVENA ROH KUDUS HARI KEDELAPAN


Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.

Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, maka segalanya menjadi baru dan Engkau membaharui muka bumi.

Doa Pembuka

Allah sumber cahaya kekal, Engkau telah membukakan bagi kami jalan menuju hidup kekal dengan memuliakan Putra-Mu dan mengutus Roh Kudus. Semoga cinta bakti dan iman kami selalu bertambah. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin

Bacaan Injil (Yoh.21:15-19)

Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Sesudah mereka sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”

Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”

Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”

Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”

Saat Hening untuk Merenungkan Firman Tuhan

Injil Yoh hari ini berbicara kepada kita, tentang pentingnya cinta kasih kepada Yesus sebagai prioritas yang pertama dan utama, dalam kehidupan seorang murid Kristus, sehingga mereka dapat menggembalakan kawanan domba-Nya. Dan hal ini nyata dalam dialog yang terjadi antara Yesus dan Simon Petrus yang terjadi di pantai danau Tiberias/Galilea, ketika para murid Yesus berkumpul bersama dengan Dia sesudah peristiwa mukjizat penangkapan ikan setelah mereka gagal menangkap ikan semalam-malaman.

Kalau kepada Simon Petrus, Yesus meminta, agar ia mengasihi Dia melebihi segala sesuatu yang lain, mungkin dalam hati kita bertanya, mengapa cinta kepada-Nya ini yang ditekankan, dan bukan nilai-nilai yang lain? Ada dua jawaban yang kiranya dapat diberikan.

Pertama, karena cinta kepada Tuhan adalah hukum yang pertama dan utama. Dalam  dalam dialog dengan ahli Taurat, Yesus mengatakan dalam Mrk 12:30, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu”. Dengan menghayati hidup dalam cinta kasih kepada Yesus ini, Simon Petrus dipanggil untuk ikut ambil bagian dalam hakekat Allah sendiri yang adalah kasih. “Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.  Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.” (1 Yoh 4:7-8).

Kedua, cinta kepada Yesus menjadi prioritas karena cinta kasih adalah kegenapan hukum Taurat, “Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.” (Rom 13:10).

Sesudah kita melihat, tentang pentingnya cinta kasih kepada Yesus sebagai nilai tertinggi dalam diri seorang murid, dalam hal ini secara spesifik dalam diri Simon Petrus, kita bisa bertanya lebih lanjut, “Mengapa Yesus kepada Simon Petrus bertanya apakah engkau mengasihi Aku” sampai 3 kali?

Jawabannya karena Petrus telah menyangkali Yesus selama tiga kali dan penyangkalan Simon ini mau tdk mau meninggalkan penyesalan, luka, rasa bersalah karena ia telah mengakhianati Yesus, Tuhan dan gurunya yang telah mengasihinya dan ia kasihi. Oleh karena itulah untuk menghapus ingatan akan pengalaman traumatis ini, Yesus memberikan pengampunan kepadanya, dan menghapuskan ingatan akan penyangkalan tiga kali itu, dengan tiga kali pernyataan kasih yang menyembuhkan, memulihkan dan mengutuhkan.

Sesudah Simon menyatakan kasihnya kepada Yesus, maka Yesus memerintahkan kepadanya untuk menggembalakan kawanan domba-domba-Nya. Artinya kasih yang Simon Petrus telah nyatakan, mesti diwujudkan dalam tindakan kongkret, ada suatu tanggungjawab yang mesti dilaksanakan, yakni menggembalakan murid-murid Kristus. Dan ini dibuktikan Petrus sampai dengan kemartiran yang dialaminya di Roma. Ia mati di salib. Tetapi karena ia tidak mau menyamai kematian Yesus, Guru dan Tuhannya, maka ia meminta disalibkan dengan kepala ke bawah.

Berdasarkan Injil hari ini marilah kita berdoa, agar cinta kita kepada Yesus sebagai Tuhan dan Guru kita semakin berkembang dari hari ke hari, sehingga pada saatnya – kita seperti Simon Petrus – dalam kapasitas kita masing, dapat melaksanakan tugas kita, untuk menggembalakan kawanan domba yang diserahkan Tuhan kepada kita, entah kita sebagai awam, biarawan/wati, ataupun kita sebagai seorang imam. Tuhan memberkati kita. (FCW).

Doa Penutup

Marilah berdoa: Ya Allah, Engkau mengajar hati orang beriman dengan pencurahan Roh Kudus. Berilah agar dengan berkat Roh Kudus ini kami dapat mengerti apa yang benar dan senantiasa memperoleh penghiburan dan pertolongan karenanya. Dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


NOVENA ROH KUDUS HARI KESEMBILAN


Datanglah, ya Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.

Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, maka segalanya menjadi baru dan Engkau membaharui muka bumi.

Doa Pembuka

Allah yang Mahakuasa, kebangkitan Putra-Mu telah menumbuhkan hidup baru dalam diri kami. Semoga karena bantuan Roh-Mu kami mewujudkan rahmat kebangkitan dalam hidup kami sehari-hari. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin

Bacaan Injil (Yoh.21:20-25)

Setelah Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, “Ikutilah Aku,” Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat Yesus dan yang berkata: “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?”

Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?”

Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.”

Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.”

Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini dan yang telah menuliskannya dan kita tahu, bahwa kesaksiannya itu benar.

Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.

Saat Hening untuk Merenungkan Firman Tuhan

Injil Yohanes pada peringatan St. Karolus Lwanga dkk. (martir) berbicara kepada kepada kita tentang dialog yang terjadi antara Petrus dengan Yesus tentang murid yang dikasihi Yesus.

Dengan dialog ini penginjil mau menyatakan kepada kita bahwa tidak perlulah para murid membanding-bandingkan panggilan Tuhan yang diberikan secara khusus kepadanya dan membandingkannya dengan panggilan orang lain. Cukuplah masing-masing setia, bertekun dan mengembangkan panggilan yang Tuhan telah berikan kepadanya dan menyadari bahwa panggilan Tuhan yang diberikan itu penting untuk membangun tubuh Kristus, yakni Gereja-Nya, berguna bagi kemuliaan Tuhan dan kesejahteraan bersama umat Allah dan juga berguna untuk semua yang berkehendak baik.

Karena itulah kepada Petrus, Yesus berkata, “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.” (Yoh.21:22). Atas sabda Yesus ini, Petrus yang dipanggil sebagai gembala umat setia mengikuti Yesus sampai pada akhirnya ia rela mati untuk-Nya. Sementara murid yang dikasihi Yesus mengikuti panggilan Tuhan yang diberikan kepadanya menjadi saksi kebenaran tentang Yesus, yakni dengan pengajaran dan tulis-tulisannya dan ia hidup sampai usia lanjut  dan meninggal dalam damai.

Berdasarkan Firman Tuhan hari ini dan juga disemangati oleh St. Karolus Lwanga dkk. (martir), marilah kita berdoa, agar kita juga bertekun, setia dan berkembang dengan panggilan Tuhan yang diberikan kepada kita masing-masing, sebab kesemuanya itu berguna bagi perkembangan umat Allah, perluasan Kerajaan Allah dan keselamatan umat manusia. Tuhan memberkati kita semua. (FCW).

Doa Penutup

Marilah berdoa: Ya Allah, Engkau mengajar hati orang beriman dengan pencurahan Roh Kudus. Berilah agar dengan berkat Roh Kudus ini kami dapat mengerti apa yang benar dan senantiasa memperoleh penghiburan dan pertolongan karenanya. Dengan perantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

AKU PERCAYA AKAN ROH KUDUS
(Katekismus Gereja Katolik No.683-686)

683 "Tidak ada seorang pun yang dapat mengaku: `Yesus adalah Tuhan', selain oleh Roh Kudus" (1 Kor 12:3). Allah mengirim "Roh Putra-Nya dalam hati kita, Roh yang berseru: `Abba, Bapa'" (Gal 4:6). Pengertian iman ini hanya mungkin dalam Roh Kudus. Supaya bisa berhubungan dengan Kristus, lebih dahulu orang harus disentuh oleh Roh Kudus. Ia datang menemui kita dan membangkitkan iman dalam kita. Oleh Sakramen iman pertama, yakni Pembaptisan, kehidupan yang berasal dari Bapa dan yang dianugerahkan kepada kita dalam Putra, dilanjutkan kepada kita, atas cara yang sangat mendalam dan pribadi, di dalam Gereja melalui Roh Kudus: "Pembaptisan memberi rahmat kepada kita, supaya kita dilahirkan kembali dalam Allah Bapa oleh Putra dan dalam Roh Kudus. Mereka yang memiliki Roh Allah, dibawa kepada Sabda, artinya kepada Putra; tetapi Putra memperkenalkan mereka kepada Bapa, dan Bapa menganugerahkan kepada mereka kebakaan. Jadi, tidak mungkin melihat Putra Allah tanpa Roh, dan mendekati Bapa tanpa Putra, karena pengetahuan tentang Bapa adalah Putra, dan pengetahuan tentang Allah Putra terjadi dalam Roh Kudus" (Ireneus, dem. 7).

684 Melalui rahmat-Nya, Roh Kuduslah yang pertama membangkitkan iman kita dan mengkomunikasikan kehidupan baru. Kehidupan ini berarti "mengakui Bapa dan Yesus Kristus" yang Ia utus (Yoh 17:3). Tetapi Roh Kuduslah yang diwahyukan terakhir dari Pribadi-pribadi Tritunggal Mahakudus. Santo Gregorius dari Nasiansa, "sang teolog", menjelaskan urutan ini sebagai hasil pedagogi ilahi yang penuh cinta:

"Perjanjian Lama mewahyukan Bapa secara terbuka, Putra samar-samar. Perjanjian Baru mewahyukan Putra dan memberi kepada kita tanda-tanda awal mengenai ke-Allahan Roh. Sekarang Roh tinggal di antara kita dan memberi kepada kita satu pandangan yang jelas mengenai diri-Nya. Ketika orang belum mengakui ke-Allah-an Bapa, rasanya tidak bijaksana untuk mengumumkan Putra secara terbuka, dan ketika ke-Allah-an Putra belum diterima, maka tidak bijaksana pula menambahkan lagi Roh Kudus sebagai beban baru, untuk sekedar menggunakan ungkapan yang agak berani ... Setelah maju dan berkembang `dari satu kemuliaan kepada kemuliaan yang lain', cahaya Tritunggal akan bersinar bagi mereka yang sudah lebih matang" (or. theol. 5,26).

685 Percaya akan Roh Kudus berarti mengakui bahwa Roh Kudus adalah satu Pribadi dalam Tritunggal Mahakudus, sehakikat dengan Bapa dan Putra, dan bahwa Ia "bersama dengan Bapa dan Putra disembah dan dimuliakan" (Syahadat Nisea-Konstantinopel). Oleh karena itu, rahasia ilahi Roh Kudus sudah kita bicarakan dalam "teologi" Tritunggal. Di sini dibicarakan tentang tempat Roh Kudus dalam karya keselamatan.

686 Bersama Bapa dan Putra, Roh Kudus melaksanakan dari awal sampai pada kepenuhannya, keputusan demi keselamatan kita. Tetapi baru sekarang, dalam "waktu terakhir ini", yang dibuka oleh inkarnasi Putra yang menebuskan, Ia diwahyukan dan dikenal, diberikan dan diterima sebagai Pribadi. Sekarang keputusan ilahi itu - yang Kristus laksanakan sebagai "Anak sulung" dan Kepala ciptaan baru melalui Roh yang dicurahkan itu - di dalam umat manusia memperoleh bentuknya sebagai Gereja, persekutuan para kudus, sebagai pengampunan dosa, kebangkitan badan, dan kehidupan kekal.

PENTEKOSTA
(Katekismus Gereja Katolik No.731-732)

731 Pada hari Pentekosta (pada hari terakhir dari ketujuh minggu Paska) selesailah Paska Kristus dalam curahan Roh Kudus. Sekarang Ia nyata sebagai Pribadi ilahi. Sekarang Ia diberikan dan diumumkan secara terbuka sebagai Pribadi ilahi. Kristus Tuhan memberi Roh dalam kelimpahan.

732 Pada hari itu Tritunggal Mahakudus dinyatakan secara penuh dan utuh. Sejak hari itu Kerajaan yang diumumkan Kristus telah dibuka bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Meskipun mereka manusia lemah, namun dalam iman mereka sudah ikut ambil bagian dalam persekutuan Tritunggal Mahakudus. Oleh kedatangan-Nya yang tidak terputus-putus, Roh Kudus membiarkan dunia masuk ke dalam "zaman terakhir", zaman Gereja: Kerajaan Allah sudah diterima sebagai warisan, namun belum diselesaikan.

"Kami telah melihat terang yang benar, kami telah menerima Roh surgawi, kami telah mendapat iman yang benar. Kami menyembah Tritunggal yang fdak terbagi karena Ia telah menyelamatkan kita" (Liturgi Bisantin; Tropar dalam Ibadat Sore Pentekosta; diambil sebagai nyanyian sesudah komuni dalam perayaan Ekaristi).

KARUNIA DAN BUAH-BUAH ROH KUDUS
(Katekismus Gereja Katolik No.1830-1832)

1830 Kehidupan moral orang-orang Kristen ditopang oleh karunia-karunia Roh Kudus. Karunia ini merupakan sikap yang tetap, yang mencondongkan manusia, supaya mengikuti dorongan Roh Kudus.

1831 Ketujuh karunia Roh Kudus adalah: kebijaksanaan, pengertian, nasihat, keperkasaan, pengenalan, kesalehan, dan rasa takut kepada Allah. Dalam seluruh kepenuhannya mereka adalah milik Kristus, Putra Daud Bdk. Yes 1-2.. Mereka melengkapkan dan menyempurnakan kebajikan dari mereka yang menerimanya. Mereka membuat umat beriman siap mematuhi ilham ilahi dengan sukarela. "Kiranya Roh-Mu yang baik menuntun aku di tanah yang rata" (Mzm 143:10). "Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah ... Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris; kita adalah ahli waris Allah dan rekan ahli waris Kristus" (Rm 8:14.17).

1832 Buah-buah Roh adalah kesempurnaan, yang Roh Kudus hasilkan di dalam kita sebagai buah-buah sulung kemuliaan abadi. Tradisi Gereja menyebutkan dua belas macam: "kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, kerendahan hati, kesederhanaan, dan kemurnian" (Gal 5:22-23 Vg.).


Sumber:

http://ekaristi.org
Madah Bakti.

Novena Roh Kudus (untuk pribadi)

Novena Roh Kudus (untuk pribadi)



DOA PEMBUKAAN (selama 9 hari)

Tanda Salib
Datanglah Roh Kudus, penuhilah hati umatMu dan nyalakanlah di dalamnya api cintaMu. Utuslah RohMu maka semuanya akan dijadikan lagi, dan Engkau akan membaharui muka bumi.

Aku Percaya
(...sebutkan permohonan/ujud/intensi pribadi...)

HARI PERTAMA (KASIH)
“Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih” (1Yoh 4:8)

Ya Roh Kudus, sumber segala kasih, kebaikan, kebenaran dan kesucian. Engkau telah dianugerahkan Bapa dan Putra kepada kami, umatMu. Aku bersyukur atas kehadiranMu dalam diriku. Semoga segala anugerah yang Engkau curahkan dapat kutebarkan, membawa keharuman kasih dalam sikap dan tindakanku. Sempga juga kehadiranMu berupa Roh Kasih membawa kesegarand alam hidupku. Semoga aku dapat memancarkan kasihMu itu, sehingga orang-orang yang berjumpa denganku mengalami kasihMu yang tanpa syarat.

HARI KEDUA (SUKACITA)
“Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu” (Neh 8:11b)

Ya Roh Kudus, Engkau telah dicurahkan ke dalam hidup kami, umatMu sebagai pribadi dengan rahmat sukacita. Semoga Engkau senantiasa mendampingi, membimbing dan mengarahkan hidupku, sehingga suasana hatiku penuh kegembiraan, dan segala langkahku dapat berjalan seturut dengan kehendakMu. Limpahilah aku selalu dengan buah-buah RohMu, sehingga aku dapat membawa dan menularkan sukacita itu bagi orang-orang di sekitarku.

HARI KETIGA (DAMAI SEJAHTERA)
“Yang hatinya teguh Kau jagai dengan damai sejahtera, sebab kepadaMu-lah ia percaya” (Yes 26:3)

Ya Roh Kudus, Pembawa damai sejahtera, Pemersatu bagi yang tercerai-berai, penuhilah hatiku yang kadang merintih sedih. Pancarkanlah dalam hatiku suatu kebaikan, kegembiraan, sukacita dan damai sejahtera. Tolonglah aku agar tetap setiamembenamkan diri ke dalam kehangatan kasih setiaMu. Semoga karunia damai sejahteraMu membuat hatiku lebih lembut dan membawa damai bagi sesamaku.

HARI KEEMPAT (KESABARAN)
“Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan” (Amsal 14:29)

Ya Roh Kudus, jadikanlah aku umatMu yang dimerdekakan daya kuasaMu dan dipenuhi dengan Roh Kesabaran. Kuatkanlah aku dalam kelemahanku, sehingga aku dapat mewartakan kebaikan Allah dengan penuh kasih dan sukacita, Kobarkan nyala api RohMu agar aku tidak terbelengu oleh dosa-dosaku, jauhkan aku dari segala tipu daya roh jahat yang mendatangkan maut. Semoga kesabaranMu senantiasa menuntun aku untuk dapat menahan diri, selalu sabar, tidak cepat marah dan membawaku bertobat.

HARI KELIMA (KEMURAHAN HARI)
“Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri (Amsal 11:17)

Ya Roh Kudus, Jiwa kehidupan kami dan Roh yang jaya, berilah aku Roh Kemurahan yang berguna bagi hidupku. Dengan rahmat itu jadikanlah aku semakins etia, penuh kasih, tulus, ramah terhadap orang lain dan bertekun dalam membangun pengharapan dan persaudaraan di antara kami seturut kehendakMu. Rahmatilah aku dengan anugerahMu yang tanpa batas untuk selalu berbelarasa, sehingga hidupku menjadi subur dan menghasilkan buah-buah RohMu.

HARI KEENAM (KEBAIKAN)
“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang disurga” (Mat 5:16)

Ya Roh Kudus, biarkanlah sinar kebenaran, keadilan dan kescian serta kemurnian terus menerus menguatkan hidupku dalam mengadapi saat-saat sulit. Curahkanlah karunia Roh KebaikanMu. Biarkanlah sumber terang kebenaran, kemurahan, dan kebaikanMu, senantiasa membimbing dan memimpin hidupku, agar hidupku selalu diperbaharui kembali dengan daya Kuasa RohMu untuk selalu melakukan pekerjaan baik dan amal kasih.

HARI KETUJUH (KESETIAAN)
“Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu” (Matius 25:21)

Ya Roh Kudus, berikanlah kepadaku semangat persaudaraan yang mendalam. Curahkanlah kembali Roh Kesetiaan, ketulusan dan kebijaksanaan sebagai kekuatan utama hidupku. Terimalah penyerahan diriku padaMu. Penuhilah budiku dengan kasih yang sejati, kemurnian cinta, dan kesetiaan yang tulus, sehingga aku dapat semakin menintaiMu dan sesamaku.

HARI KEDELAPAN (KELEMAH-LEMBUTAN)
“Berbahagialah orang yanng lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi” (Matius 5:5)

Ya Roh Kudus, perbaharuilah keajaiban-keajaibanMu pada hari ini. Datanglah kembali suatu Pentakosta baru. Buatlah kami para anggota GerejaMu agar selalu bersatu hati, bertekun dalam doa bersama Maria, Bunda Gereja. Naungilah GerejaMu dalam hidup berbangsa dan bernegara, agar kami anggotanya semakin mampu menjadi warga negara yang berbelarasa, rendah hati, bersahabat, dan bersaudara dengan siapa saja. Curahkanlah Roh kelemah-lembutan dalam diriku, agar aku menjadi semakin ramah dan murah hati pada mereka yang hidup bersamaku.

HARI KESEMBILAN (PENGUASAAN DIRI)
“Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup” (Roma 8:13)

Ya Roh Kudus, Engkau yang mengajar kami dan menerangi hati umatMu dengan terang IlahiMu. Berilah aku Roh penguasaan diri dalam segala sesuatu, agar semakin setia mengikuti PutraMu. Buatlah diriku menjadi orang yang selalu bijaksana, berbelas kasih dan membawa damai, sehingga hidupku semakin menjadi berkat bagi dunia, Gereja dan masyarakat.

DOA PENUTUP (selama 9 hari)
Ya Allah, Bapa yang Maha Kudus, aku bersyukur kepadaMu, karena Novena Roh Kudus ini. Kabulkanlah doa permohonanku dalam Novena ini (...sebutkan permohonan...). Semoga hidupku selalu memancarkan buah-buah Roh KudusMu itu: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan hati, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, dan penguasaan diri. Buatlah aku agar semakin beriman dan berbela rasa. Bantulah aku agar lebih terlibat dalam membangun persaudaraan dan pelayanan kasih yang berkobar-kobar. Semoga Roh persaudaraan makin terwujud dalam persekutuan kasih persaudaraan Gereja, dan kami yang Kau persatukan mejadi saudara/i satu sama lain. Dan semoga GerejaMu dimampukan untuk menghadirkan datangnya Kerajaan Penyelamatan Ilahi di muka bumi ini serta menumbuhkan Kerajaan Ilahi, Kerajaan Cinta, Kebenaran, Keadilan, dan Damai. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Doa Bapa Kami
Do Salam Maria (3x)
Kemuliaan
Terpujilah


(Imprimatur : Vikjen KAJ, Yohanes Subagyo, Pr)

Minggu, 06 Mei 2018

Doa Brevir Harian, Senin 07 Mei 2018, Ibadah Pagi

Ibadat Pagi: Senin, 7 Mei 2018
Brevir Harian

Senin, 7 Mei 2018
PEKAN VI PASKAH – O PEKAN II
Hari Biasa Pekan VI Paskah (P)

IBADAT PAGI

PEMBUKAAN
P: Ya Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Tuhan, perhatikanlah hambaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.

MADAH
Fajar menyingsinglah sudah
Langit menggemakan madah
Bumi bersorak-sorailah
Neraka mengaduh kalah.

Kala raja nan perkasa
Menggempur markas neraka
Menggilas kuasa maut
Dengan gagah tanpa takut.

Meskipun tertutup batu
Dijaga banyak serdadu
Namun pemenang yang luhur
Bangkit mulya dari kubur.

Mulyalah Engkau ya Tuhan
Yang bangkit tak terkalahkan
Serta Bapa dan Roh suci
Mulyalah kekal abadi. Amin.

PENDARASAN MAZMUR

Antifon
Bagaikan rusa merindukan sungai, demikianlah hatiku rindu padaMu, ya Allah, alleluya.

Mazmur 41 (42)

Bagaikan rusa merindukan sungai,*
demikianlah hatiku rindu padaMu, ya Allah.

Hatiku haus akan Allah, Allah yang hidup,*
bilakah aku menghadap dan memandang wajah Allah?

Air mataku menjadi bagaikan santapan bagiku, siang dan malam,*
karena sehari-harian orang bertanya: Di mana Allahmu?

Dengan sedih selalu kuingat, bahwa di masa lampau,*
aku bersama orang banyak berarak ke kediaman Allah.

Aku turut melangkah di depan perarakan itu,*
di tengah suara sorak-sorai dan lagu syukur.

Mengapa engkau tertekan dan gelisah, wahai jiwaku?+
Berharaplah kepada Allah, aku akan bersyukur lagi,*
kepada Allah, penolongku.

Karena gelisah aku teringat akan Dikau,*
dari daerah Yordan dan Hermon dan dari gunung Nizar.

Di sana anak sungai yang satu memanggil yang lain,+
dengan deru air terjun,*
demikianpun gelora gelombangMu mengempaskan daku.

Siang hari Tuhan menyatakan kasih setiaNya kepadaku,*
malam hari aku memuji Allah, pemberi hidup.

Aku berkata kepada Allah, pelindungku:
“Mengapa Engkau melupakan daku;*
mengapa aku sedih, tersesak oleh musuh?”

Celaan lawanku menyakiti hatiku seperti tikaman maut,*
karena sehari-harian mereka bertanya: Di mana Allahmu?

Mengapa engkau tertekan dan gelisah, wahai jiwaku?+
Berharaplah kepada Allah, aku akan bersyukur lagi,*
kepada Allah, penolongku.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Bagaikan rusa merindukan sungai, demikianlah hatiku rindu padaMu, ya Allah, alleluya.

Antifon
Penuhilah Sion, ya Tuhan, dengan pujian atas karyaMu yang mengagumkan, alleluya.

Sir 36,1-7.13-16

Pandanglah dan kasihanilah kami, ya Allah semesta alam,*
curahkanlah kedahsyatanMu atas bangsa-bangsa.

Nyatakanlah kekuasaanMu terhadap bangsa-bangsa asing itu,*
agar merekapun melihat kemuliaanMu.

Engkau telah menampakkan diriMu dalam diri kami di hadapan mereka,*
hendaklah Engkau memuliakan diri dalam mereka di hadapan kami.

Agar mereka mengakui, sebagaimana kami telah mengakui,*
bahwa tiada Allah selain Dikau, ya Tuhan.

Kerjakan lagi tanda-tanda dan ulangilah karyaMu,*
nyatakanlah kemuliaan karyaMu dan kekuatan tanganMu.

Kumpulkanlah segala suku Yakub,*
kembalikan kepadanya tanah pusaka seperti sediakala.

Kasihanilah umat yang disebut dengan namaMu,*
Israel yang telah Kauberi hak anak sulung.

Kasihanilah kota ini yang menjadi kotaMu yang kudus,*
Yerusalem, kota tempat istirahatMu.

Penuhilah Sion dengan pujian atas karyaMu yang mengagumkan,*
penuhilah baitMu dengan kemuliaanMu.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Penuhilah Sion, ya Tuhan, dengan pujian atas karyaMu yang mengagumkan, alleluya.

Antifon
Kemuliaan Allah menerangi kota suci, dan Anakdomba menjadi pelitanya, alleluya.

Mazmur 18 (19) A

Langit mewartakan kemuliaan Allah,*
dan cakrawala memasyhurkan karya tanganNya.

Hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain,*
dan malam yang satu menyampaikannya kepada malam berikut.

Meskipun tidak bicara dan tidak memperdengarkan suara,+
namun di seluruh dunia bergemalah seruannya,*
dan pesannya sampai ke perbatasan bumi.

Di sana Tuhan memasang kemah bagi sang surya,*
yang meninggalkan peraduannya bagaikan pengantin.

Dengan girang sang surya menempuh jalan peredarannya,*
laksana seorang pahlawan.

dari ujung langit yang satu ia beredar ke ujung yang lain,*
dan tak ada yang luput dari panas teriknya.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Kemuliaan Allah menerangi kota suci, dan Anakdomba menjadi pelitanya, alleluya.

BACAAN SINGKAT
(Rom 10,8b-10)
Sabda Allah dekat padamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu. Itulah sabda iman yang kami wartakan. Sebab engkau akan diselamatkan, jika engkau mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dengan hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari alam maut. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

LAGU SINGKAT
P: Tuhan bangkit dari kubur,* Alleluya, alleluya.
U: Tuhan bangkit dari kubur,* Alleluya, alleluya.
P: Sesudah disalibkan bagi kita.
U: Alleluya, alleluya.
P: Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U: Tuhan bangkit dari kubur,* Alleluya, alleluya.

Antifon Kidung
Allah memberi kita hidup baru dengan membangkitkan Yesus Kristus dari alam maut. Kita diberi hidup penuh harapan untuk memperoleh warisan yang tidak dapat binasa, alleluya.

KIDUNG ZAKARIA
(Luk 1,68-79)
Terpujilah Tuhan, Allah Israel,*
sebab Ia mengunjungi dan membebaskan umatNya.

Ia mengangkat bagi kita seorang penyelamat yang gagah perkasa,*
putera Daud, hambaNya.

Seperti dijanjikanNya dari sediakala,*
dengan perantaraan para nabiNya yang kudus.

Untuk menyelamatkan kita dari musuh-musuh kita,*
dan dari tangan semua lawan yang membenci kita.

Untuk menunjukkan rahmatNya kepada leluhur kita,*
dan mengindahkan perjanjianNya yang kudus.

Sebab Ia telah bersumpah kepada Abraham, bapa kita,*
akan membebaskan kita dari tangan musuh.

Agar kita dapat mengabdi kepadaNya tanpa takut,*
dan berlaku kudus dan jujur di hadapanNya seumur hidup.

Dan engkau, anakku, akan disebut nabi Allah yang mahatinggi,*
sebab engkau akan mendahului Tuhan untuk menyiapkan jalanNya.

Untuk menanamkan pengertian akan keselamatan dalam umatNya,*
berkat pengampunan dosa mereka.

Sebab Allah kita penuh rahmat dan belaskasihan,*
Ia mengunjungi kita laksana fajar cemerlang.

Untuk menyinari orang yang meringkuk dalam kegelapan maut,*
dan membimbing kita ke jalan damai sejahtera.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
Seperti pada permulaan sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin.

Antifon Kidung
Allah memberi kita hidup baru dengan membangkitkan Yesus Kristus dari alam maut. Kita diberi hidup penuh harapan untuk memperoleh warisan yang tidak dapat binasa, alleluya.

DOA PERMOHONAN
Bapa telah memuliakan Yesus dan mengangkatNya menjadi ahliwaris dan pemilik semua bangsa. Marilah kita meluhurkan Dia dan berdoa:
U: Selamatkanlah kami demi kemenanganMu, ya Tuhan.

Ya Kristus, dengan kemenanganMu Engkau telah menghancurkan pintu gerbang maut serta meremukkan dosa dan kematian,* semoga kami hari ini menang atas dosa berkat kekuatanMu.

Engkau telah melenyapkan kuasa kematian dan memberi kami kehidupan baru,* semoga kami hari ini dapt menempuh jalan hidup yang baru itu.

Engkau telah menganugerahkan kehidupan kepada orang-orang mati dan membimbing seluruh umat manusia dari kematian kepada kehidupan,* berilah rahmat kehidupanMu kepada semua orang yang kami jumpai.

Engkau telah menggembirakan murid-muridMu dan menggemparkan penjaga kuburMu,* kurniakanlah kegembiraan sejati kepada semua orang yang taat kepadaMu.


BAPA KAMI
Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah namaMu.
Datanglah kerajaanMu.
Jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari hari ini.
Dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,
Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin

DOA PENUTUP
Allah yang maharahim, semoga rahmat Paska yang telah kami terima, menghasilkan buah berlimpah dalam kehidupan kami.
Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP
P: Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita kehidup yang kekal.
U: Amin.

=====

Doa Brevir, Ibadah Sore

Ibadat Sore: Minggu, 6 Mei 2018
Brevir Harian

Minggu, 6 Mei 2018
PEKAN VI PASKAH – O PEKAN II
HARI MINGGU PASKAH VI (P)

IBADAT SORE

PEMBUKAAN
P: Ya, Allah, bersegeralah menolong aku.
U: Tuhan, perhatikanlah hambaMu.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Alleluya.

MADAH
Mari kita bergembira
Merayakan hari Paska
Sambil bernyanyi memuji
Dengan hati tulus murni.

Kristus sudah disalibkan
Dan tubuhNya dikurbankan
DarahNya yang kita trima
Sungguh menghidupkan kita.

Kristus bangkit dari kubur
Maut kalah hancur lebur
Musuh takluk terbelenggu
Firdaus membukakan pintu.

Terpujilah Kristus Tuhan
Kaukalahkan kematian
Engkau dibangkitkan Bapa
Dengan kekuatan RohNya. Amin

PENDARASAN MAZMUR

Antifon
Allah membangkitkan Kristus dari alam maut dan mendudukkanNya di sebelah kananNya, alleluya.

Mazmur 109,1-5.7

Tuhan berfirman kepada baginda: “Duduklah di sisi kananKu,*
sampai musuh musuhmu Kujadikan tumpuan kakimu.”

Tuhan meluaskan kekuasaan baginda dari kediamanNya di Sion:*
“Berkuasalah atas para musuh.

Engkau berkuasa sejak kelahiranmu, di atas gunung yang suci,*
sejak engkau terkandung, sejak fajar masa mudamu”.

Tuhan telah bersumpah dan tidak menyesal:*
“Engkaulah imam seperti Melkisedek, untuk selama-lamanya”.

Tuhan mendampingi baginda,*
pada hari kemurkaanNya raja-raja dihancurkanNya.

Tuhan menyertai baginda dalam segala usaha,*
agar baginda berlangkah maju dengan gagah perkasa.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Allah membangkitkan Kristus dari alam maut dan mendudukkanNya di sebelah kananNya, alleluya.

Antifon
Kami telah berpaling dari berhala-berhala kepada Allah yang hidup, alleluya.

Mazmur 113B (115)

Bukan kami, ya Tuhan, bukan kami,†
melainkan namaMulah hendaknya dimuliakan,*
karena kasih dan kesetiaanMu.

Mengapa para bangsa harus berkata,*
“Di manakah Allah mereka?”

Allah kita ada di surga,*
Ia melakukan semua yang dikehendakiNya.

Berhala-berhala mereka perak dan emas belaka,*
buatan tangan manusia.

Mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berbicara,*
mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat.

Mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar,*
mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium.

Mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba, ,†
mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan,*
tiada suara keluar dari tenggorokannya.

Mereka yang membuatnya akan sama halnya,*
begitu pun mereka yang percaya kepadanya.

Umat Israel hendaknya percaya kepada Tuhan,*
Dialah pertolongan dan perisai mereka.

Kaum Harun hendaknya percaya kepada Tuhan,*
Dialah pertolongan dan perisai mereka.

Semua orang yang takwa hendaknya percaya kepada Tuhan,*
Dialah pertolongan dan perisai mereka.

Tuhan akan mengingat kita,*
Ia akan memberkati kita.

Ia memberkati umat Israel,*
Ia memberkati kaum Harun.

Ia memberkati semua orang yang takwa,*
baik yang kecil maupun yang besar.

Semoga Tuhan menambah jumlahmu,*
jumlahmu sendiri dan jumlah keturunanmu.

Diberkatilah engkau oleh Tuhan Allah kita,*
yang menjadikan langit dan bumi.

Surga itu kepunyaan Tuhan,*
dan bumi diberikanNya kepada manusia.

Yang memuji Tuhan bukan orang-orang mati,*
dan bukan mereka yang turun ke alam maut.

Tetapi kitalah yang memuliakan Tuhan,*
sekarang dan selama-lamanya.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Kami telah berpaling dari berhala-berhala kepada Allah yang hidup, alleluya.

Antifon
Alleluya. Pokok keselamatan, kemuliaan dan kekuasaan, ialah Allah kita, alleluya.

Why 19,1-7

Alleluya.
Pokok keselamatan, kemuliaan dan kekuasaan ialah Allah kita,*
karena benar dan adillah segala keputusanNya.
Alleluya.

Alleluya.
Pujilah Allah kita, hai sekalian hambaNya,*
semua yang takwa, baik kecil maupun besar.
Alleluya.

Alleluya.
Sebab Tuhan, Allah kita yang mahakuasa,*
sudah menjadi raja.
Alleluya.

Alleluya.
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai,*
marilah kita memuliakan Tuhan.
Alleluya.

Alleluya.
Hari pernikahan Anakdomba telah tiba,*
dan mempelaiNya sudah siap berhias.
Alleluya.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon
Alleluya. Pokok keselamatan, kemuliaan dan kekuasaan, ialah Allah kita, alleluya.

BACAAN SINGKAT
(Ibr 10,12-14)
Kristus mempersembahkan hanya satu kurban demi dosa-dosa. Lalu Ia duduk di sebelah kanan Allah sampai selama-lamanya, sambil menantikan saat musuh-musuhNya dijadikan tumpuan kakiNya. Dengan satu kurban Ia menyempurnakan orang yang dikuduskanNya untuk selama-lamanya.

LAGU SINGKAT
P: Tuhan sungguh telah bangkit,* Alleluya, alleluya.
U: Tuhan sungguh telah bangkit,* Alleluya, alleluya.
P: Dan memperlihatkan diri kepada Simon.
U: Alleluya, alleluya.
P: Kemuliaan.
U: Tuhan sungguh telah bangkit,* Alleluya, alleluya.

AntifonKidung
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti sabdaKu. BapaKu akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya untuk tinggal bersama dia, alleluya.

KIDUNG MARIA
(Luk 1,46-5)
Aku mengagungkan Tuhan,*
hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku.

Sebab Ia memperhatikan daku,*
hambaNya yang hina ini.

Mulai sekarang aku disebut: yang bahagia,*
oleh sekalian bangsa.

Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang mahakuasa,*
kuduslah namaNya.

Kasih sayangNya turun-temurun,*
kepada orang yang takwa.

Perkasalah perbuatan tanganNya,*
dicerai-beraikanNya orang yang angkuh hatinya

Orang yang berkuasa diturunkanNya dari takhta,*
yang hina-dina diangkatnya.

Orang lapar dikenyangkanNya dengan kebaikan,*
orang kaya diusirNya pergi dengan tangan kosong

Menurut janjiNya kepada leluhur kita,*
Allah telah menolong Israel, hambaNya.

Demi kasih sayangNya kepada Abraham serta keturunannya,*
untuk selama-lamanya.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putera dan Roh Kudus, seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Antifon Kidung
Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti sabdaKu. BapaKu akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya untuk tinggal bersama dia, alleluya.

DOA PERMOHONAN
Kristus Tuhan kita telah wafat, bangkit dan selalu menjadi perantara kita. Maka marilah kita memohon padaNya dengan gembira:
U: Raja pemenang, dengarkanlah kami.

Kristus, cahaya dan keselamatan segala bangsa,* curahkanlah api Roh kudus atas kami yang mewartakan kebangkitanMu.

Semoga umat Israel menyadari bahwa pengharapannya terpenuhi dalam Engkau, ya Kristus,* dan seluruh bumi mengenal kemuliaanMu.

Semoga kami bersatu dengan para kudusMu,* dan bersama mereka kelak dapat melepaskan lelah, dan beristirahat dari segala jerih payah.

Engkau telah mengalahkan musuhMu, yakni kematian, maka kalahkanlah musuhMu dalam diri kami juga,* agar kami dapat hidup bagiMu, pemenang yang takkan mati lagi.

Engkau taat sampai mati, dan bertakhta di sebelah kanan Bapa,* perkenankanlah saudara-saudaraMu masuk ke dalam kerajaanMu yang mulia.


BAPA KAMI
Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah namaMu.
Datanglah kerajaanMu.
Jadilah kehendakMu di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini.
Dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,
Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin

DOA PENUTUP
Allah yang mahakuasa, hari-hari raya Paska ini kami memeriahkan dengan hati gembira untuk menghormati Kristus yang telah bangkit. Semoga kami mewujudkan misteri Paska dalam kehidupan sehari-hari. Demi Yesus Kristus, pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin

PENUTUP
P: Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal.
U: Amin.

RPP Pendidikan Agama Katolik & Budi Pekerti K13 Kelas 1 Pelajaran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER JMJ (RPP) Nama Sekolah            : SD Katolik Santa Maria Piru Mata Pelajaran    ...